Just another free Blogger theme

4 Desember 2023

 

Materi Teks Editorial Kelas XII

 

Tujuan:

Siswa dapat memahami pengertian, struktur, ciri kebahasaan, dan jenis teks editorial.

Siswa dapat membedakan teks editorial dengan teks berita dan teks opini.

Siswa dapat menulis teks editorial dengan baik dan benar.

Peta Konsep:

 

1.       Pengertian Teks Editorial

2.       Struktur Teks Editorial

3.       Ciri Kebahasaan Teks Editorial

4.       Jenis Teks Editorial

5.       Perbedaan Teks Editorial dengan Teks Berita dan Teks Opini

6.       Penulisan Teks Editorial

 

1.Pengertian Teks Editorial

 

Teks editorial adalah teks yang berisi opini redaksi terhadap suatu peristiwa atau isu yang sedang hangat diperbincangkan. Teks ini bertujuan untuk memberikan informasi dan edukasi kepada pembaca, serta mengajak pembaca untuk berpikir kritis terhadap suatu peristiwa atau isu.

 

2.Struktur Teks Editorial

 

Teks editorial memiliki struktur yang sama dengan teks berita, yaitu:

Pernyataan pendapat (tesis)

Bagian ini berisi pernyataan pendapat redaksi terhadap peristiwa atau isu yang sedang diperbincangkan.

Argumentasi

Bagian ini berisi penjelasan dan bukti-bukti yang mendukung pernyataan pendapat redaksi.

Penegasan ulang (reiteration)

Bagian ini berisi penegasan kembali terhadap pernyataan pendapat redaksi.

 

3.Jenis Teks Editorial

Teks editorial dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

1.       Teks editorial opini

Teks editorial opini adalah teks editorial yang berisi opini redaksi terhadap suatu peristiwa atau isu yang sedang diperbincangkan.

2.       Teks editorial tajuk rencana

Teks editorial tajuk rencana adalah teks editorial yang berisi opini redaksi terhadap suatu kebijakan pemerintah.

3.       Teks editorial opini pembaca

Teks editorial opini pembaca adalah teks editorial yang berisi opini pembaca terhadap suatu peristiwa atau isu yang sedang diperbincangkan.

4.Perbedaan Teks Editorial,Teks Berita dan Teks Opini

 

Aspek

Teks Editorial

Teks Berita

Teks Opini

Pengertian

Teks yang berisi pendapat atau pandangan redaksi terhadap suatu isu atau permasalahan yang bersifat aktual

Teks yang menyajikan informasi tentang suatu peristiwa yang terjadi secara aktual, objektif, dan tidak memihak

Teks yang berisi pendapat atau pandangan pribadi penulis tentang suatu hal

Tujuan

Memberikan informasi dan opini redaksi kepada pembaca tentang suatu isu atau permasalahan

Memberikan informasi kepada pembaca tentang suatu peristiwa yang terjadi

Mengekspresikan pendapat atau pandangan pribadi penulis tentang suatu hal

Struktur

Judul, pendahuluan, isi, penutup

Judul, pembuka, isi, penutup

Judul, pendahuluan, isi, penutup

Ciri-ciri

Berisi pendapat atau pandangan redaksi, bersifat opinitif dan subjektif, menggunakan kata-kata yang bersifat persuasif

Berisi informasi tentang peristiwa yang terjadi, bersifat objektif dan netral, menggunakan kata-kata yang bersifat informatif

Berisi pendapat atau pandangan pribadi penulis, bersifat subjektif dan personal, menggunakan kata-kata yang bersifat persuasif

 

5.Ciri kebahasaan        

1.       Menggunakan kata kerja yang menunjukkan pendapat, kata keterangan yang menunjukkan waktu, tempat, dan cara, kalimat yang bersifat persuasif, bahasa yang objektif dan tidak memihak   

2.       Menggunakan kata kerja yang menunjukkan peristiwa, kata keterangan yang menunjukkan waktu, tempat, dan cara, bahasa yang objektif         

3.       Menggunakan kata kerja yang menunjukkan pendapat, kata keterangan yang menunjukkan waktu, tempat, dan cara, kalimat yang bersifat subjektif

 

6.Penulisan Teks Editorial

 

Berikut adalah langkah-langkah penulisan teks editorial:

1.       Menentukan topik

Langkah pertama adalah menentukan topik yang akan dibahas dalam teks editorial. Topik dapat berupa peristiwa atau isu yang sedang hangat diperbincangkan.

2.       Melakukan riset

Setelah menentukan topik, lakukan riset untuk mengumpulkan informasi dan data yang dibutuhkan. Informasi dapat diperoleh dari buku, artikel, atau sumber-sumber lain yang relevan.

3.       Menyusun kerangka karangan

Setelah mengumpulkan informasi, buatlah kerangka karangan untuk memudahkan penulisan. Kerangka karangan dapat berisi pernyataan pendapat (tesis), argumentasi, dan penegasan ulang.

4.       Menulis teks editorial

Setelah kerangka karangan selesai dibuat, mulailah menulis teks editorial. Tulislah teks secara objektif dan informatif.

5.       Melakukan editing dan proofreading

Setelah teks selesai ditulis, lakukan editing dan proofreading untuk memperbaiki kesalahan penulisan.

 

7.Tugas Kelompok Materi Teks Editorial Berkaitan dengan Kasus Lingkungan

 

Membuat kelompok

Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 3-4 siswa.

Penentuan topik

Setiap kelompok diminta untuk memilih satu kasus lingkungan yang sedang hangat diperbincangkan. Beberapa contoh kasus lingkungan yang dapat diangkat adalah:

 

* Kebakaran hutan

* Pencemaran air

* Pencemaran udara

* Perubahan iklim

* Pembuangan limbah

Riset

Setiap kelompok diminta untuk melakukan riset untuk mengumpulkan informasi dan data tentang kasus lingkungan yang dipilih. Informasi dapat diperoleh dari buku, artikel, atau sumber-sumber lain yang relevan.

 

Penyusunan kerangka karangan

Setelah mengumpulkan informasi, setiap kelompok diminta untuk menyusun kerangka karangan untuk memudahkan penulisan. Kerangka karangan dapat berisi pernyataan pendapat (tesis), argumentasi, dan penegasan ulang.

 

Penulisan teks editorial

Setiap kelompok diminta untuk menulis teks editorial sesuai dengan kerangka karangan yang telah disusun. Teks editorial harus ditulis secara objektif dan informatif.

 

Contoh kasus lingkungan:

 

Kebakaran hutan

Kebakaran hutan merupakan salah satu masalah lingkungan yang paling serius di Indonesia. Kebakaran hutan dapat menyebabkan berbagai dampak negatif, seperti kerusakan ekosistem, pencemaran udara, dan hilangnya habitat flora dan fauna.

 

Pencemaran air

Pencemaran air merupakan masalah lingkungan yang terjadi akibat masuknya zat atau komponen lain ke dalam air yang menyebabkan kualitas air menurun. Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti limbah industri, limbah rumah tangga, dan pencemaran limbah pertanian.

 

Pencemaran udara

Pencemaran udara merupakan masalah lingkungan yang terjadi akibat adanya polutan di udara. Polutan udara dapat berasal dari berbagai sumber, seperti kendaraan bermotor, pabrik, dan pembakaran sampah.

 

Perubahan iklim

Perubahan iklim merupakan perubahan pola cuaca yang terjadi dalam jangka waktu yang lama. Perubahan iklim dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti pemanasan global dan aktivitas manusia.

 

Pembuangan limbah

Pembuangan limbah merupakan masalah lingkungan yang terjadi akibat tidak adanya pengelolaan limbah yang baik. Limbah dapat berasal dari berbagai sumber, seperti limbah industri, limbah rumah tangga, dan limbah pertanian.

 

Contoh kerangka karangan:

 

Pernyataan pendapat (tesis):

Kebakaran hutan merupakan salah satu masalah lingkungan yang paling serius di Indonesia. Kebakaran hutan dapat menyebabkan berbagai dampak negatif, seperti kerusakan ekosistem, pencemaran udara, dan hilangnya habitat flora dan fauna.

 

Argumentasi:

·         Kebakaran hutan dapat menyebabkan kerusakan ekosistem.

·         Kebakaran hutan dapat menyebabkan pencemaran udara.

·         Kebakaran hutan dapat menyebabkan hilangnya habitat flora dan fauna.

 

Penegasan ulang:

 

Oleh karena itu, diperlukan upaya serius untuk mencegah dan mengatasi kebakaran hutan.

 

Contoh teks editorial:

 

Judul: Kebakaran Hutan, Bencana yang Harus Diwaspadai

Kebakaran hutan merupakan salah satu masalah lingkungan yang paling serius di Indonesia. Kebakaran hutan dapat menyebabkan berbagai dampak negatif, seperti kerusakan ekosistem, pencemaran udara, dan hilangnya habitat flora dan fauna.

Kerusakan ekosistem merupakan salah satu dampak negatif yang paling serius dari kebakaran hutan. Kebakaran hutan dapat menyebabkan hilangnya berbagai jenis flora dan fauna. Hilangnya flora dan fauna dapat mengganggu keseimbangan ekosistem.

Pencemaran udara juga merupakan dampak negatif dari kebakaran hutan. Kebakaran hutan dapat menghasilkan asap yang mengandung berbagai polutan. Polutan udara dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti iritasi mata, gangguan pernapasan, dan penyakit jantung.

Hilangnya habitat flora dan fauna merupakan dampak negatif lainnya dari kebakaran hutan. Hilangnya habitat dapat menyebabkan berkurangnya populasi flora dan fauna. Berkurangnya populasi flora dan fauna dapat mengancam kelangsungan hidup mereka.

Oleh karena itu, kebakaran hutan dan lahan merupakan bencana yang harus diwaspadai oleh semua pihak. Pemerintah, masyarakat, dan swasta harus bahu membahu untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan.

Berikut ini adalah beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya kebakaran hutan dan lahan, Menegakkan hukum bagi pelaku pembakaran hutan dan lahan, Melakukan upaya restorasi hutan untuk meningkatkan daya tahan hutan terhadap kebakaran, Meningkatkan kewaspadaan masyarakat di musim kemarau.

Dengan upaya-upaya tersebut, diharapkan kebakaran hutan dan lahan dapat ditekan dan tidak menimbulkan dampak yang lebih besar. Selain upaya preventif, pemerintah juga perlu menyiapkan langkah-langkah tanggap darurat untuk menghadapi kebakaran hutan dan lahan. Langkah-langkah ini antara lain: Meningkatkan kapasitas pemadam kebakaran, Membangun sistem peringatan dini

Meningkatkan kerja sama dengan pihak swasta dan masyarakat, Dengan langkah-langkah yang tepat, diharapkan kebakaran hutan dan lahan dapat segera ditangani dan tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar.

 

 

Categories: ,


Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Pellentesque volutpat volutpat nibh nec posuere. Donec auctor arcut pretium consequat. Contact me 123@abc.com

0 komentar:

Posting Komentar