Just another free Blogger theme

11 April 2024


Gambar: krjogja.com
                                    
Contoh Teks Ikrar Syawalan Singkat

Salah satu tradisi  di Indonesia pascasalat Idul Fitri adalah acara syawalan. Acara syawalan biasanya dilakukan pada tingkat instansi/lembaga,keluarga besar, organisasi, desa, RT dan sebagainya. Pada acara Syawalan tersebut kemudian dilakukan ikrar syawalan atau halal bihalal. Ikrar syawalan bisa dilakukan langsung setelah melaksanakan salat Idul Fitri atau pada waktu tertentu yang telah ditentukan.

Biasanya ada salah satu tokoh masyarakat memandu mengucapkan ikrar Syawalan kemudian diikuti semua peserta. Berikut ini adalah contoh teks ikrar Syawalan Bahasa Jawa/Indonesia secara singkat yang bisa gunakan:

 Contoh Teks Ikrar Syawalan Bahasa Jawa

 Bismillahirohmanirrohim

 Astaghfirullahaladzim 3X

 ASHHADU ALLA ILAHA ILLALLAH WA ASHHADU ANNA MUHAMMADARRASULULLAH

Matur dumateng panjenengan, poro Bapak/Ibu/Sederek ,ingkang rawuh wonten ing papan meniko,

Sinartan tulusing raos, sucining kalbu, andap asoring manah, nglenggono, bilih kulo, minongko titah sawantah, katah kalepatan ,lan kekhilafan, atur saklimah, lampah satindak,ingkang mboten nuju prono, mugi sirno .....sedoyo doso kalepatan .....kulo lan panjenengan.... gumantos.... rumaketing tali silaturohim

 Taqabbalallahu minna wa minkum taqobbal yaa kariim

 Mugi Mugi Allah Ridzo Lan  Nampi Sedoyo Amal Ibadah poso Kulo Lan Panjenengan,

 Amiin Ya Robbal Alamiin

 

 (Versi bahasa Indonesia)

 Bismillahirohmanirrohim

 Astaghfirullahal Adzim 3X

 Asyhadu ala ilaha ill aallah wa ashadu anna Muhammadarosulullah.

Kepada Bapak/Ibu/Saudara yang hadir di tempat ini, dengan niat hati yang suci dan tulus disertai kerendahan hati yang dalam, saya  mengakui bahwa sebagai makhluk yang lemah banyak kesalahan dan kekhilafan. Segala ucapan maupun tingkah laku yang tidak berkenan di hati Bapak/Ibu/Saudara, semoga segera terhapus dan berganti dengan eratnya tali persaudaraan.

Taqabbalallahu minna wa minkum taqobbal yaa kariim

Semoga Allah meridhoi dan menerima amal ibadah puasa saya dan bapak/ibu semua,

 Amiin ya robbal alamiin

 Demikian contoh teks ikrar syawalan singkat ini, semoga bermanfaat.

8 April 2024

 Menjaga Lisan untuk Menjaga Keberkahan Ibadah Puasa Ramadan

Puasa Ramadan adalah bulan yang penuh dengan keberkahan dan ampunan. Salah satu aspek penting dalam menjaga keberkahan ibadah puasa adalah menjaga lisan. Lisan yang terjaga akan membawa dampak positif dalam menjalani ibadah puasa dan memperoleh keberkahan yang dijanjikan oleh Allah SWT. Mari kita renungkan bersama tentang pentingnya menjaga lisan dalam menjalani ibadah puasa Ramadan.

Allah SWT berfirman dalam Al-Quran:


وَقُولُوا لِلنَّاسِ حُسْنًا

“Dan katakanlah kepada manusia perkataan yang baik” (QS. Al-Baqarah: 83)

Dalam ayat ini, Allah menekankan kepada kita untuk selalu berbicara dengan kata-kata yang baik dan sopan. Ini menunjukkan bahwa lisan kita memiliki kekuatan yang besar dalam membentuk hubungan antar sesama manusia dan juga hubungan kita dengan Allah SWT.

Selama menjalani ibadah puasa, kita dianjurkan untuk menjaga lisan dari segala bentuk perkataan yang tidak baik. Sebagai orang yang berpuasa, kita harus memperhatikan bahwa puasa bukan hanya menahan diri dari makan dan minum, tetapi juga menahan diri dari perkataan yang tidak bermanfaat, fitnah, ghibah, atau bahkan kebohongan.

Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari:


مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ

"Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan yang dusta dan perbuatannya yang dusta, maka Allah tidak memerlukannya meninggalkan makan dan minumnya." (HR. Bukhari)

Hadis ini menegaskan bahwa puasa tidak akan memberikan keberkahan jika kita masih terus melakukan perbuatan yang buruk, termasuk di antaranya adalah berbicara dengan lisan yang tidak baik.

Menjaga lisan selama puasa Ramadan juga berarti kita harus berusaha untuk memperbanyak dzikir, membaca Al-Quran, dan berdoa. Dengan demikian, kita akan lebih terjaga dari melakukan perkataan yang tidak bermanfaat atau bahkan berdosa.

Selain itu, menjaga lisan juga berarti mengontrol emosi. Ketika seseorang sedang dalam keadaan lapar dan haus karena puasa, emosi cenderung lebih mudah meledak-ledak. Namun, sebagai orang yang beriman, kita harus mampu mengendalikan emosi tersebut dan tetap berbicara dengan lembut dan bijaksana.

Dengan menjaga lisan selama berpuasa, kita tidak hanya menjaga keberkahan ibadah puasa, tetapi juga membentuk kepribadian yang lebih baik sebagai seorang muslim. Mari kita jadikan bulan Ramadan ini sebagai momentum untuk memperbaiki diri, termasuk dalam menjaga lisan kita agar selalu bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain, serta selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan taufiq kepada kita untuk berbuat kebaikan. Amin.